Budi Daya Lahan Gambut Berikan Nilai Tambah bagi Masyarakat

15-07-2019 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena. Foto: Kiki/rni

 

 

Indonesia memiliki lahan gambut sebesar 12,9 juta hektar di sejumlah provinsi. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki lahan gambut lebih dari 103 ribu hektar dengan luas target restorasi Badan Restorasi Gambut (BRG) Kalsel 56 ribu hektar. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena mengatakan, potensi budi daya lahan gambut dapat memberikan nilai tambah atau value added bagi peningkat kesejahteraan masyarakat.

 

Saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI meninjau Budi Daya Lahan Gambut di Kalsel, Jumat (12/7/2019), Michael menambahkan, budi daya lahan gambut tidak hanya diperuntukkan untuk tanaman kelapa sawit, tetapi juga dapat diperuntukkan untuk tanaman yang sifatnya holtikultura. Seperti jenis-jenis tanaman holtikultura buah-buahan, sayuran, obat dan bunga.

 

“Lahan gambut di Kalsel bisa memberikan value added kepada masyarakat itu sendiri, sehingga imbasnya kepada peningkatan kesejahteraan petani. Dengan diversifikasi tanaman, sehingga tidak fokus kepada kelapa sawit yang menjadi tanaman pangan, tetapi bisa juga dari sisi holtikultura dan lain-lain. Kita bisa melihat bagaimana potensi menjadi keuntungan yang maksimal dalam rangka kesejahteraan daripada petani itu sendiri,” kata Michael.

 

Terkait dengan upaya pencegahan kebakaran lahan gambut di Kalsel, politisi Partai Demokrat itu mengapresiasi usaha pemerintah dan masyarakat, yakni para kelompok petani bersama Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalsel, dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan pupuk Kaltim, melalui pemanfaatan alih fungsi rumput-rumput lahan gambut menjadi pupuk organik.

 

“Kami melihat bahwa tugas dari pada kebakaran lahan gambut yang sangat sensitif bukan menjadi tugas pemerintah, tetapi masyarakat sendiri itu juga sudah dapat berpartisipasi dalam rangka mengurangi dan menghilangkan kebakaran dengan mengalihkan fungsi rumput-rumput yang berpotensi kebakaran untuk menjadi pupuk pupuk organik dan itu sudah ada MoU dengan Pupuk Kaltim," kata Michael.

 

Legislator dapil Papua Barat itu menambahkan, Komisi IV DPR RI sangat mendukung budi daya dan pencegahan kebakaran lahan gambut ini, dengan memperjuangkan anggaran Kementerian Pertanian, khususnya untuk pengelolaan lahan gambut agar ditambah untuk tahun anggaran 2020.

 

“Ke depan sinergi dalam bentuk revitalisasi harus perlu ditingkatkan dalam bentuk pemberdayaan dari pada kelompok-kelompok masyarakat yang ada di wilayah lahan gambut dan anggaran pemberdayaan itu juga harus diberikan serta difokuskan daripada Kementerian terkait," tutup Michael. (qq/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...